Tuesday, September 1, 2015

6 Cara aman membuat password di smartphone


Sobat Jemari, kali ini kita akan berbagi tips teknologi khususnya untuk kita-kita yang menggunakan smartphone sebagai gadget 'andalan' sehari-hari. Pastinya sobat jemari banyak menyimpan data dalam smartphonenya tersebut dong? Nahh,, siapa sih yang tidak risih jika ada orang lain yang mencoba ingin tahu (KEPO) atau bahkan berniat mencuri data dari smartphone kita?! Untuk mencegah hal itu biasanya kita menggunakan fitur keamanan yang tersedia dalam smartphone kita, mulai dari kata sandi (password), pola (pattern), angka (PIN) dan juga pengenal wajah (face unlock).  
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan oleh sobat jemari dalam memakai password untuk melindungi informasi yang dimiliki dalam smartphonenya.

Pertama, kata sandi atau password. Kita bisa menggunakan huruf, angka, dan symbol pada kata sandi ini. Jangan menggunakan kata sandi yang sekiranya banyak orang ketahui seperti nama atau tanggal lahir. Gunakan kombinasi dari huruf, angka, dan simbol tersebut untuk sulit diketahui oleh orang lain, tetapi tetap mudah untuk kita ingat. Makin panjang dan acak akan semakin kuat, paling tidak minimal terdiri dari 8 karakter. Ini akan membuat password lebih kuat saat menghadapi teknik brute force.

Brute force adalah salah satu cara yang digunakan dalam metode peretasan dengan mencoba seluruh kemungkinan kunci. Sedangkan dictionary dalam brute force adalah mencoba kata yang sering digunakan orang dalam membuat rangkaian kata kunci, fungsinya mempercepat pendugaan kemungkinan kata yang dipakai.

Contoh pemakaian yang harus dihindari adalah nama dan tanggal sebuah peristiwa, seperti kelahiran maupun tanggal pernikahan. Seperti Depok151189. Contoh yang baik adalah acak, bahkan kita sendiri akan sulit mengingat, seperti XM57R81ZQ.

Kedua, angka atau PIN. Ini adalah cara yang mudah dan gampang yang bias kita gunakan untuk mengamankan ponsel. Walaupun mudah, tetapi cara ini juga bisa dibilang kurang aman karena hanya cukup dengan memasukkan angka saja. Sama seperti sebelumnya, jangan menggunakan angka yang sekiranya banyak orang ketahui seperti tanggal lahir kita. Sebaiknya jangan gunakan angka yang hanya beberapa digit, sebaiknya gunakan paling tidak delapan digit angka atau lebih.

Ketiga, pola atau pattern. Cara ini juga banyak digunakan oleh pengguna smartphone untuk pengamanan karena hanya cukup dengan memasukkan pola atau bentuk yang sudah dibuat. Semakin rumit pola yang dibuat, maka semakin sulit juga pola tersebut akan diingat oleh orang lain. Hindari pembuatan pola yang hanya terdiri dari beberapa garis saja.

Keempat, Sidik jari. Pertama dipopulerkan oleh Apple lewat produksi iPhone 5s. Fitur ini kemudian diikuti oleh beberapa smartphone android lainnya. Relatif aman, namun risiko besar saat alat pendeteksi sidik jari mengalami masalah. Karena itu penggunaannya bisa disertakan dengan password angka maupun campuran.

Kelima, perpaduan angka dan gambar. Tidak banyak yang memakai metode tersebut, setidaknya hanya OS BB10 yang dikenal memakainya. Memadukan gambar dan angka, kita memilih satu angka atau lebih lalu memilih lokasi digambar dimana kita harus menaruh angka-angka tersebut. Password ini relative aman, terutama dengan model geser saat memilih angka sehingga saat orang melihat sekalipun, mereka tidak bias mengetahui mana password tersebut.

Keenam, aplikasi password. Kita bias juga memberi password pada aplikasi tertentu yang kita gunakan. App Lock bias mengunci aplikasi tertentu yang bersifat pribadi seperti BBM dan WA, sehingga bila seseorang bisa membuka smartphone kita, belum tentu bias membuka aplikasi yang kita kunci.

Itu adalah beberapa tips yang bias dilakukan dalam penggunaan fitur keamanan pada smartphone. Ada baiknya kita selalu mengganti kata sandi yang kita gunakan setiap beberapa waktu sekali untuk meminimalisir pencurian atau pun penyadapan informasi.

0 comments

Post a Comment